Minggu, 15 Januari 2012

Hanyo

yg paralu tetap nge-post.
ceritonyo kini, lah manggalinjang nak gadih urang ulah si poconggg.
kalau dek wak bilo nak urang bisa galak ko ?
jawabnyo ciek, hanyo katiko pariuak nasi masih lun kosong apolai tabuak.

nak gadih dimuko mato, cintonyo dak dapek juo !

-DIAK, SAPO DA CIEK EH. KOK NYAPO PRESIDEN DIAK, NDAK KA MANJAWEK GAI NYO DOH-, -Presiden ka diarok ? Latiah nah wak nyo !!

Sabtu, 14 Januari 2012

Adaik, Baju, dan Politik

Baju dipakai Usang, Adaik dipakai Baru. Begitulah pasan adaik kito mangatokan baa adaik babaju baa pulo adaik baadaik. Baju dipakai usang jadinyo, lambek laun lapuak banang, kusam raginyo. sairiang bapikia jo aka sehat tanpa tekanan mako pastilah turun haragonyo. Adaik dipakai Baru, makasuiknyo jiko adaik lai bapakai, lamo samakin lamo samakin taguahlah kadaanyo. dalam adaik yang taguah itu mako inyo layaknyo barang baru, mako satiok urang handak mamakainyo. kalaulah satiok urang bacirabuik nak mandapeknyo mako sunnatullah haragonyo manjadi tinggi.

lalu, apo pulo kaitannyo sampai ambo bao-bao politik di kalimat judul ? coiko syarah nan dapek ambo sampaikan. pakailah politik itu layaknyo adaik, makin dipakai makin dibutuahkan, makin disayang, makin bangga nak mamanggakkanyo. usahlah pakai politik itu co baju rancak nan sairiang jalan wakatu manjadi usang. kok lai bana akhianyo sayang urang kabaju, paliang rancak lataknyo balipek manih dalam lamari.


ka sia pasan ko paliang patuik nak disampaikan ? jiko itu tanyo sidang pambaco, mako jaweknyo adolah urang nan pucuak labek akanyo tunggang, baliaulah nan gadang salingkuang nagari kito nagko, SBY namonyo kini. kapado baliau disampaikan amanah nak sudi baliau baelok-elok ka anak nagari. baa caronyo elok ? saketeknyo, sarupo iko caronyo. 1.kok ado nan tapakiak manahan litak dapeklah baliau nak maagiah barang sasuok. 2.kok ado nan mada dek sakolah kurang bana, dapeklah baliau manyadiokan pendidikannyo. 3.kok layuah badan karano sakik dapeklah baliau tagak dimuko mancarikan jalan usaho supayo dapek dibao ka angku dotor.

Rabu, 11 Januari 2012

Maranuang Bukan Mamanuang


Untuk Direnungkan



Untuk memahami satu tahu, tanyalah kepada murid yang tidak naik kelas.

Untuk memahami satu bulan, tanyalah kepada ibu yang melahirkan bayi premature.

Untuk memahami satu minggu, tanyalah kepada editor sebuah Koran mingguan.

Untuk memahami satu jam, tanyalah kepada sesorang yang berada dalam penantian untuk menunggu kekasihnya.

Untuk memahami satu menit, tanyalah kepada orang yang ketinggaln kereta api.

Untuk memahami satu detik, tanyalah kepada orang yang lolos kecelakaan.

Untuk memahami satu milidetik, tanyalah kepada orang yang memenangkan medali
perak dalam olimpiade.

Hargailah setiap detik yang kau miliki. Ingatlah! Waktu tidak menunggu siapapun. Kemarin adalah sejarah, esok adalah misteri, dan hari ini adalah karunia dari Tuhanmu.

Senin, 09 Januari 2012

Persembahan Kauntuak Anngota Dewan - Dari Pusat Sampai Daerah





Tuan-tuan Anggota Dewan yang TAK LAGI budiman…
....mestinya hari –hari begini, kita bercerita tentang KEMATIAN…:agar Tuan-tuan tak berketerusan BERKUBANG DALAM KEKELIRUAN…

...mestinya saat-saat begini, kita berkisah tentang HARI PEMBALASAN…:agar Tuan-tuan tak berkecanduan BERJAMAAH DALAM PENCURIAN lalu TERBAHAK BERKUBANG DALAM MEMEWAHAN…

Tapi….,bagaimana cerita HARI KEMUDIAN itu akan Tuan dengarkan,
kalau kepingan hati Tuan sudah membusuk dalam KARATAN..?
Bagaimana AYAT-AYAT suci kan menggetarkan hati Tuan,
kalau segumpal qalbu itu Tuan gayutkan pada ranting-ranting KEBEBALAN….?

Sekali..dua kali Tuan tergelincir….
Bolehlah… ; itu mungkin KEKHILAFAN…
tapi kalau Tuan tersungkur dan terjerembab pada LUBANG YANG SAMA tak bosan-bosan berketerusan….
Aah Tuan…itu sama saja Tuan lebih pandir daripada HEWAN….

Bukankah duluu..
SEDIKIT SAJA TERLANJUR SALAH….Tuan seharian bisa JADI TAK ENAK MAKAN..?
tapi kenapa setelah Tuan menjadi Anggota Dewan..dan setelah  KEKUASAAN DALAM GENGGAMAN Tuan….tujuh lapis DOSA dan KEMUNAFIKAN membalut tubuh Tuan...Tuan masih sanggup melempar sekulum SENYUM CENGENGESAN....?.
Apakah karena Tuan tahu bahwa PANGGUNG HUKUM di negeri ini hanyalah sebuah PENTAS BANYOLAN..?

Betapa dulu..Tuan sepertinya sebagai insan yang SUNGGUH BERIMAN……
tapi pada akhirnya..KEKUASAAN jualah yang menyeret Tuan dalam arus deras….hingga Tuan terhanyut dalam pemakluman, bahwa KEKUASAAN itu adalah KESEMPATAN….Kesempatan untuk BERMEWAH-MEWAHAN DENGAN BERIBU ALASAN yang sungguh di telinga rakyat mengiris seperti SEMBILU KEKURANGAJARAN...

Dan Tuan pun sepertinya telah menuliskan di halaman pertama Agenda Harian;
….Bahwa KEKUASAAN ;adalah saatnya melabrak pematang antara HALAL dan HARAM…
….Bahwa KEKUASAAN ;adalah saatnya MEMPERKAYA DIRI sampai TUJUH KETURUNAN..
…Bahwa KEKUASAAN ;adalah saatnya kita manusia bisa bertingkah makin MENYERUPAI HEWAN…

Aah..Tuan..sampai kapan semboyan begini akan Tuan agung-agungkan….?
Kalau boleh saya usul….
Rajin-rajinlah Tuan melirik ke KUBURAN….(..bukan untuk keSyirik-an)
Tapi, agar Tuan sadar dan bergidik….lalu bertanya dalam tangisan...."kemana sesungguhnya UJUNG dari KEHIDUPAN…..??

Sudahlah Tuan...
Hentikanlah meniru segala perilaku HEWAN...
KEKUASAAN itu AMANAH, Tuan, bukan KESEMPATAN UNTUK BERMEWAH_MEWAHAN..!
dan..
pertanggungjawabannya pada TUHAN…..bukan pada HEWAN….!!

Sabtu, 07 Januari 2012

Puisi Sang Maestro Pambao Kaba

Aku Tidak Malu Jadi Orang Indonesia
H. Rosihan Anwar

Aku tidak malu jadi orang Indonesia..
Biar orang bilang apa saja, biar, biar.
Indonesia negara paling korup di dunia
Indonesia negara gagal
Indonesia negara lemah
Indonesia melanggar HAM
Elite Indonesia serakah harta dan kekuasaan
Presiden-presiden Indonesia dilecehkan humoris

Dengarlah, Bung Karno dimanfaatkan komunis
Pak Harto dimanfaatkan putra-putrinya
Habibie dimanfaatkan konco-konconya
Gus Dur dimanfaatkan tukang pijitnya
Megawati dimanfaatkan suaminya

Catatlah, Bung Karno menciptakan keamanan dan persatuan bangsa
Pak Harto menciptakan kemakmuran bangsa dan keluarganya
Habibie menciptakan demonstrasi
Gus Dur menciptakan partai kebangkitan bangsa
Megawati menciptakan kenaikan-kenaikan harga

Alah mak, Bung Karno turun dari presiden karena Supersemar
Pak Harto turun dari presiden karena superdemo
Habibie turun dari presiden karena supertransisi
Gus Dur turun dari presiden karena superskandal
Megawati turun-temurun jadi presiden

Maka Anda tahu sekarang kenapa Aku tidak malu jadi orang Indonesia
Indonesia punya istilah-istilah khas di dunia korupsi
Ada ahli gizi yang Nurcholis Madjid tidak mampu penuhi
Ada istilah angpao untuk uang atensi
Ada amplop untuk bikin kocek tebal berisi
Ada saweran duit untuk membayar pengacara hitam danmenyuap aparat hukum
Ada prosedur untuk menilep uang rakyat dan institusi dilakukan beramai-ramai oleh gubernur, bupati, walikota, anggota DPRD dan DPR
Ada tren yang kuat menguasai kaum koruptor

Simaklah sejarah bangsa dan Tanah Air
Semenjak dulu zaman kompeni
Pegawai VOC kirim laporan Kepada Heren Zeventien diTanah Wolanda
Elke Regent Heeft zijn Chinees
Tiap Bupati punya orang Cinanya
Maknanya jelas pejabat feodal dihidupi pedagang Cina

Syahdan, Susuhunan Amangkurat II dari Mataram
Mengutus misi sembilan duta ke Batavia
Minta kepada Bapak Kompeni
Agar dikirimi cinderamata
Mulai dari ayam Belanda, kuda Persia hingga gadis Makassar
Jangan lupa putri Cina untuk jadi selir Raja

Kraton Kartasura menebar bau korupsi, seks dan duit
Ditambah intrik-intrik kalangan pangeran
Bagaimana kerajaan tidak akan binasa?

Itulah warisan sejarah dari generasi ke generasi
Sehingga yang tampak kini di bumi persada
Pertiwi Adalah kiriman genetik kepada kita semua

Anda dan aku tidak terlepas dari hukumnya
Maka Anda tahu sekarang kenapa
Aku tidak malu jadi orang Indonesia
Sebab memang begitulah nasibku

Kismet, kata orang bijak-bestari
Korupsi adalah sejenis vampir
Makhluk halus bangkit kembali dari kubur
Kemudian keluar pada malam hari
Dan mengisap darah manusia yang sedang tidur
Di layar film Hollywood wujudnya adalah Count Dracula yang bertaring
Diperankan aktor Bela Lugosi

Vampir yang hilang kesaktiannya bila terkena sinar matahari
Akan tetapi drakula-drakula Indonesia tetap perkasa
Beroperasi 24 jam, ya malam ya siang mencari korban
Sehingga sia-sialah aksi melawan korupsi membasmi drakula
Yang telah merasuki rongga dan jiwa aparat negara
Yang membuat media memberitakan
Akibat bisnis keluarga pejabat, Tutut-Tutut baru bermunculan.

Aku orang terpasung dalam terungku kaum penjarah harta negara
Akan aneh bila berkata aku malu jadi orang Indonesia
Sorry ya, Aku tidak malu jadi orang Indonesia
Kuhibur diri dengan sajakku magnus opus karya sang Empu

Sajak pendek yang berbunyi:
Katakan beta
Manatah batas
Antar gila
Dengan waras

Sorry ya, inilah puisiku melawan korupsi
Siapa takut?
*Penulis adalah seorang wartawan senior

Jumat, 06 Januari 2012

Cito Tantang Polisi

Namanya Iman. Seorang yang taat beribadah, tetapi sangat miskin. Setiap hari dia berdoa kepada Allah agar diberi rizki yang banyak, tapi doanya belum dikabulkan juga. Dalam keputus asaan berdoa, dia terfikir, mungkin sebaiknya dia tulis surat saja kepada Tuhan agar doanya mendapat perhatian. Lalu diambilnya secarik kertas dan menulis suratnya. Isinya: Kepada Yth Tuhan di Langit. Bersama ini saya mohon KepadaMu agar saya hambamu yang miskin ini dapat Engkau berikan uang 200 ribu saja. Uang itu saya mau gunakan untuk membeli mesin jahit agar saya dapat menghasilkan uang untuk menghidupi keluarga saya. Terimalah permohonan saya ini Tuhan. Amin.

Surat itu dimasukkan amplop, dituliskan alamat penerima dan alamat pengirim, lalu dimasukkan ke kotak pos. Sesampai di kantor pos, surat itu dianggap aneh oleh Kepala Kantor Pos, lalu surat itu dikirimkan saja ke Kapolres dengan maksud kalau surat itu isinya menghina tuhan agar bisa diproses secara hukum.

Kapolres yang membaca surat itu, ternyata sangat terharu. Dan memutuskan untuk membalas surat itu disertai uang 100 ribu rupiah.

Iman yang menerima jawaban surat itu sangat gembira, tapi mendapati uang yang dimintanya hanya seratus ribu rupiah saja. Lalu dia memutuskan untuk mengirim surat lagi kepada Tuhan. Isinya, Terimakasih Tuhan, Engkau telah menjawab suratku dan mengirimi aku uang. Tapi lain kali, kalau mengirim uang pada saya jangan melalui Kapolres lagi, sebab kirimannya dipotong 100 ribu. Wassalam.

Cito Tantang Wakil Rakyat

Di sebuah Sekolah Dasar sedang diterapkan sebuah mata pelajaran baru, yaitu PMWR alias Pelajaran Mengenal Wakil Rakyat. Kemudian si Guru memulainya dengan memberikan beberapa pertanyaan pada murid-muridnya.

Guru : "Bupati dan Wakil Bupati, manakah yang lebih tinggi dan harus dihormati?"
Murid: "Bupati, Bu!!!"
Guru : "Gubernur dan Wakil Gubernur, manakah yang lebih tinggi dan harus dihormati?"
Murid: "Gubernur, Bu!!"
Guru : "Presiden dan Wakil Presien, manakah yang lebih tinggi dan harus dihormati?"
Murid: "Presiden, Bu!!"
Guru : "Rakyat dan Wakil Rakyat, manakah yang lebih tinggi dan harus dihormati?"
Murid: "Seharusnya sih Rakyat, Bu!!"
Guru : "Kok, pakai seharusnya?"
Murid: "Karena sekarang malah terbalik Bu guru."
Guru : "Bagus, terus tanda supaya kita kenal sama Wakil Rakyat kita bagaimana?"
Murid: "Yang pasti mereka suka warna abu-abu."
Guru : "Betul, terus apalagi?"
Murid: "Suka konspirasi politik"
Guru : "Demi apa?"
Murid: "Kepentingan, Bu!!"
Guru : "Tepat sekali, sering muncul dimana mereka?"
Murid: "Di televisi, Bu!"
Guru : "Karena apa?"
Murid: "Karena skandal dan kasus, Bu!!"
Guru : "Aduh, anak murid Ibu pinter-pinter, terus ciri Wakil Rakyat apalagi?"
Murid: "Pasti sering mendadak tajir, Bu!!"
Guru : "Darimana, kok bisa gitu?"
Murid: "Diam-diam kan nyolong, Bu. Kalau nggak ya dapat hibah gono-gini gak jelas."
Murid: "Dari yang pengin diuntungkan."
Guru : "Terus kan Wakil Rakyat sering mengadakan sidang, berapa tahun sekali?"
Murid: "Setiap hari, Bu!!"
Guru : "Kok bisa, alasannya?"
Murid: "Kan biar dapat tunjangan dan komisi rapat."
Guru : "Biasanya yang dibahas apa?"
Murid: "Nggak ada Bu, masuk telinga kiri keluar telinga kanan."
Guru : "Jadi Rakyat dengan Wakil Rakyat, yang mana bosnya?"
Murid: "Ya, semestinya Rakyat dong, Bu!!"
Guru : "Kenapa semestinya?"
Murid: "Karena aneh, Bu!"
Guru : "Aneh kenapa?"
Murid: "Masak bos kekurangan beras di rumahnya, Bu! Sedangkan Wakilnya malah asik impor beras. Nimbun juga bisa kali, Bu."
Guru : "Bagus-bagus, ternyata sebelum diajari kalian sudah banyak tahu tentang Wakil Rakyat ya."
Murid: "Iya dong Bu, kan sudah jadi bukan rahasia lagi. Rakyat sudah banyak yang tahu, Bu."
Guru : "Sudah banyak yang tahu mengapa asik ongkang-ongkang kaki di Parlemen?"

dari siko