Rabu, 11 Januari 2012

Maranuang Bukan Mamanuang


Untuk Direnungkan



Untuk memahami satu tahu, tanyalah kepada murid yang tidak naik kelas.

Untuk memahami satu bulan, tanyalah kepada ibu yang melahirkan bayi premature.

Untuk memahami satu minggu, tanyalah kepada editor sebuah Koran mingguan.

Untuk memahami satu jam, tanyalah kepada sesorang yang berada dalam penantian untuk menunggu kekasihnya.

Untuk memahami satu menit, tanyalah kepada orang yang ketinggaln kereta api.

Untuk memahami satu detik, tanyalah kepada orang yang lolos kecelakaan.

Untuk memahami satu milidetik, tanyalah kepada orang yang memenangkan medali
perak dalam olimpiade.

Hargailah setiap detik yang kau miliki. Ingatlah! Waktu tidak menunggu siapapun. Kemarin adalah sejarah, esok adalah misteri, dan hari ini adalah karunia dari Tuhanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar